Bahlil Curiga IMF Menyusup ke Capres untuk Setop Hilirisasi Jokowi

Estimated read time 2 min read

Menteri Investasi/Kepala BKPM  curiga akan menyusup ke calon presiden untuk menghentikan upaya Indonesia dalam melaksanakan hilirisasi sumber daya alam, salah satunya tambang.

Curiga ia dasarkan pada analisis 3 kelompok yang dimaksud yang disebut tiada suka dengan pengembangan ala Presiden Joko Widodo.

Pertama, pihak-pihak yang dimaksud doyan mendapatkan cuan cepat dari impor. Kedua, pengusaha yang sering mengekspor komponen mentah, termasuk nikel.

“Ada variabel ketiga, ada negara-negara yang digunakan digunakan tidaklah ada pengin Indonesia maju. Itu yang tersebut mana saya contohkan seperti IMF, tapi sekarang sudah minta maaf dia. Katanya ada kekeliruan dalam interpretasi dalam area media, kata si direktur IMF,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal III 2023 di area tempat Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

Nah, menurutnya IMF tak akan berhenti untuk mencampuri kebijakan tersebut. Meski IMF sudah minta maaf, Bahlil tak habis pikir dengan kajian lembaga keuangan internasional itu.

Ia mengatakan IMF paham bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia bagus, inflasi terjaga, serta juga sedang melakukan transisi mendapatkan nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi.

Oleh dikarenakan itu, ia mempertanyakan mengapa dalam bagian kajian berikutnya IMF malah mengajukan permohonan Indonesia mempertimbangkan ulang persoalan larangan ekspor nikel. Bahkan, IMF memohonkan larangan itu tak diperluas ke materi mentah lain.

“Maksudnya apa orang kayak gitu mau intervensi negara kita? Itu pasti ada sesuatu kayak gitu-gitu serta itu dia pasti akan masuk ke calon penguasa atau partai politik. Hanya dua itu belaka instrumennya. Kita tidaklah mau yang mana itu memimpin negara kita seperti itu,” tegas Bahlil.

Selain itu, Bahlil menduga bahwa ada pihak-pihak yang tersebut digunakan memang tiada ingin diversifikasi dilanjutkan setelah era kepemimpinan Presiden Jokowi. Jika itu terjadi, menurutnya Indonesia calon kembali ke zaman seperti penjajahan Belanda.

Ia menyebut Indonesia dikendalikan oleh Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) dulu akibat belaka mengeruk komponen baku, lalu diekspor mentah-mentah.

“Sekarang ada orang yang digunakan mana masuk pada tempat salah satu calon presiden, mungkin, memproduksi program agar tiada melanjutkan hilirisasi. Ini bahaya ini. Itu tiada ada boleh negara kita dikendalikan orang-orang kayak gini. Presiden itu harus berani, punya keteguhan hati, juga tahu teknis,” tandasnya

Belakangan IMF menyebabkan gaduh dikarenakan mempermasalahkan larangan ekspor nikel Cs yang digunakan dimaksud diterapkan Indonesia. Bahkan, IMF memohonkan Presiden Joko Widodo melonggarkan larangan tersebut.

Namun, klarifikasi Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pertemuannya dengan Luhut di tempat tempat KTT ASEAN Jakarta meluruskan sikap mereka. Kini, ia menegaskan IMF mau Indonesia melanjutkan kebijakan pengolahan lanjutan yang mana digunakan sudah dijalankan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours