Google Doodle Rayakan Papeda, Kuliner Khas Indonesia Timur
Hari ini Doodle atau kreasi logo Google menampilkan , kuliner khas Indonesia Timur. Bubur sagu ini dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2015.
Tak hanya saja belaka beras, Indonesia, terutama warga kawasan Timur, mengenal sagu sebagai makanan pokok. Papeda merupakan salah satu olahan tepung sagu.
Pembuatan papeda terbilang sederhana. Tepung sagu cukup dicampur dengan air panas. Namun melansir dari laman Indonesia Kaya, perlu ketelitian sebab suhu air mempengaruhi kekentalan papeda.
Campuran tepung sagu lalu air diaduk menggunakan dua bilah bambu yang tersebut menyerupai sumpit hingga adonan makin kental serta lengket.
Biasanya papeda dinikmati bersama kuah ikan kuning atau olahan ikan yang digunakan dibakar atau digoreng lalu dicampur kuah kuning.
Sajian lezat ini biasa dinikmati umum Ambon, Maluku, Papua juga Sulawesi Selatan. Namun beberapa negara tetangga juga mengenal papeda seperti Malaysia serta Brunei Darussalam tetapi istilahnya berbeda.
Sagu pada dalam beberapa wilayah tak cuma diperlakukan sebagai sumber pangan utama tetapi juga bagian dari upacara adat. Di Papua juga Maluku terdapat upacara Watani Kame yakni upacara yang digunakan hal tersebut menandai berakhirnya siklus kematian seseorang. Sagu pun digunakan dalam ritual ini.
Sementara itu, konsumsi sagu termasuk lewat sajian papeda berarti memberikan asupan nutrisi penting buat tubuh.
Seperti dilansir dari laman Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga , dalam 100 g sagu kering dalam papeda yang dijadikan Google Doodle ini mengandung 94 g karbohidrat, 0,2 g protein, 0,5 g serat, 10 mg kalsium lalu 1,2 mg zat besi. Dalam 100 g sagu pun mengandung 355 kalori.
+ There are no comments
Add yours