Bahlil Pertanyakan Target Investasi Rp1.650 T dari Airlangga
Menteri Investasi/Kepala BKPM mempertanyakan optimisme Menteri Koordinator Bidang Perekonomian soal target penyelenggaraan perekonomian Rp1.650 pada 2024.
Pertanyaan itu Bahlil ungkap saat membeberkan realisasi investasi modal per kuartal III 2023 yang digunakan mana menyentuh Rp374,4 triliun. Sedangkan realisasi hingga September 2023 mencapai Rp1.053,1 triliun, pada dalam mana target tahun ini berada pada area level Rp1.400 triliun.
Bahlil yakin target Rp1.400 triliun sanggup tercapai akhir tahun nanti, asalkan tak ada kekacauan besar yang digunakan mana pada akhirnya menghambat urusan investasi.
Namun, ia heran dengan target konstruksi kegiatan ekonomi 2024 yang digunakan yang disebut dipatok naik hingga Rp1.650 triliun.
“Sebenarnya kalian tanya ke Pak Airlangga, boleh Pak Airlangga ini paling jago bikin angka-angka, tapi enggak jelas juga dia dapat hitungan dari mana. Aku tugaskan kau (wartawan) tanyakan ke Airlangga ya,” jelasnya dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal III 2023 di tempat area Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).
“Tapi oke, saya sebagai prajurit yang digunakan mana diperintahkan Pak Presiden Jokowi, saya tiada dengan Airlangga. Saya cuma (nurut) dengan Pak Jokowi, saya menjalankan apa yang dimaksud digunakan disampaikan Pak Jokowi. Karena menko saya Pak Luhut (Menko Marves), juga presiden saya Pak Jokowi. Jadi saya akan berupaya sekuat tenaga untuk melakukan hal itu (mencapai target investasi),” sambung Bahlil.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memang pernah mengumumkan target penyetoran modal 2024 tersebut. Ia menyebut bilangan bulat Rp1.650 triliun usai rapat terbatas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) lalu Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) 2024 pada area Istana Kepresidenan pada Februari 2023 lalu.
Menurutnya, pemerintah akan berusaha meningkatkan aliran masuk pembangunan kegiatan ekonomi dengan berbagai cara, yakni menerapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja, UU Pengembangan juga juga Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), juga UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat serta Daerah (HKPD).
“Target pengerjaan perekonomian tahun depan Rp1.650 triliun. Kemudian, tahun depan kita harus siapkan juga ketersediaan pangan, terutama 2024 diperkirakan berubah dari fenomena El Nino ke La Nina,” kata Airlangga kala itu, dikutip dari Antara.
Redaksi berupaya menghubungi Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Jubir Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto untuk mengajukan permohonan tanggapan persoalan target pengerjaan ekonomi yang digunakan dimaksud diungkap Airlangga. Namun, yang dimaksud yang bersangkutan belum merespons.
+ There are no comments
Add yours