Sulsel Kebagian 70 Ribu Ton Beras Impor
Bulog dan Barat akan menerima 70 ribu ton . Beras yang mana direncanakan masuk ke Sulsel secara bertahap hingga awal 2024 mendatang.
“Memang rencananya kita dapat 70 ribu ton, nanti 40 ribu ton itu diawal November datang dari Thailand secara bertahap kemudian tahap kedua bisa jadi cuma cuma datang pada dalam tahun depan, nanti kita terimanya tapi kita tidaklah tahu dari daerah mana,” kata Kepala Bulog Sulselbar M Imron Rosidi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/10).
Imron menerangkan bahwa 70 ribu ton beras impor itu untuk memenuhi ketersediaan beras di tempat dalam wilayahnya. Dalam hal ini, beras itu akan digunakan untuk menekan laju naiknya nilai tukar beras yang yang terjadi saat ini.
“Itu baru rencana, tetap masuk, memang Bulog tidaklah ada stok, kalau tiada impor. Beras itu untuk operasi pasar untuk menekan laju inflasi oleh sebab itu nilai tukar jual beras naik terus serta juga penugasan-penugasan. Naiknya (harga beras) dikarenakan suplai demamnya ada masalah,” ungkapnya.
Beras impor yang dimaksud masuk ke Sulsel, kata Imron, sebanyak 70 ribu ton terbagi atas dua tahap. Pada tahap pertama sekitar 40 ribu ton akan masuk pada November mendatang.
“Sebenarnya stok (beras) kita akan ada tambahan 40 ribu, itu pada area November. Tambahan dari impor, itu sampai tahun depan,” bebernya.
Berdasarkan data yang dimaksud dimaksud dimiliki Bulog untuk saat ini, tutur Imron bahwa ketersediaan beras hampir semua terbatas. Sehingga mau tak ada mau pemerintah harus mengimpor beras. Sebab, kondisi saat ini Bulog tak lagi menyerap beras-beras dari dalam negeri.
“Makanya harus diimpor sementara penyerapan dari dalam negeri sudah tak ada. Kan panen sudah habis, ada pun itu bukan beras medium lagi, tapi premium, harganya cukup tinggi, makanya kita gelontorkan lewat bantuan pangan serta operasi pasar (RSPAP) biar harganya itu paling tiada ada bertahan, kalau sanggup turun dari nilai yang dimaksud digunakan terjadi sekarang,” jelasnya.
“Jadi beras yang mana didatangkan Bulog, pemerintah untuk pengendalian tarif atau menahan inflasi juga penugasan-penugasan,” sambungnya.
Meski demikian, Imron menuturkan bahwa kondisi ketersediaan beras untuk wilayah Sulsel sendiri masih tercukupi hingga awal tahun 2024 mendatang.
“Masih aman, untuk akhir tahun lalu juga tahun depan aman,” katanya.
+ There are no comments
Add yours